Cedera Kepala - Gejala, penyebab dan mengobati
Cedera gubernur (trauma kepala) adalah masalah pada struktur gubernur akibat mengalami benturan yang berpotensi menimbulkan gangguan pada fungsi otak. Masalah ini dapat berupa luka ringan, memar di kulit kepala, bengkak, perdarahan, patah tulang tengkorak , atau gegar otak .
Gejala yang dialami penderita cedera kepala berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Berdasarkan tingkat keparahannya, cedera gubernur dibagi menjadi dua, yaitu cedera kepala ringan dan cedera gubernur sedang hingga berat.
P e nyebab Cedera Kepala
Cedera gubernur terjadi ketika ada benturan keras, terutama yang langsung tentang kepala. Keparahan cedera akan tergantung dari mekanisme dan kerasnya benturan yang dialami penderita.
Berikut ini adalah serangkaian aktivitas atau situasi yang menmemperoleh meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera kepala:
- Jatuh dari ketinggian atau terpeleset di permukaan yang keras
- Kecelakaan lalu lintas
- Cedera saat berolahraga atau bermain
- Kekerasan dalam Rongga di bawah rumah tangga
- Penggunaan alat peledak atau senjata yang bising tanpa alat pelindung
- Guncangan Kehilangan cairan tubuh yang berlebihan pada bayi (shaken baby syndrome)
Meskipun menmemperoleh terjadi pada semua orang, risiko cedera kepala lebih tinggi pada kelompok usia produktif dan Tidak aktif, yaitu pada usia 15–24 tahun, dan pada lansia berusia 75 tahun ke atas. Bayi yang baru lahir hingga berusia 4 tahun juga rentan mengalami keadaan ini.
Gejala Cedera Kepala
Gejala yang dialami penderita cedera kepala daerah berbeda-beda, tergantung pada keparahan kondisi dan lokasi benturan. Tidak beradab semua gejala akan langsung dirasakan sesaat setelah cedera terjadi. Terkadang gejala baru muncul beberapa hari hingga beberapa pekan kemudian.
Gejala cedera kepala ringan
- Benjolan atau bengkak di kepala
- Luka kulit kepala daerah yang tidak dalam
- Linglung atau memiliki pandangan kosong
- Pusing berputar atau sakit kepala
- Mual
- Mudah Ikut merasakan lelah
- Mudah mengantuk dan tidur lebih lama dari biasanya
- Sulit tidur
- Kehilangan keseimbangan
- Sensitif terhadap cahaya atau suara
- Penglihatan kabur
- Telinga berdenging
- Kemampuan mencium atau Ikut merasakan berubah
- Kesulitan mengingat atau berkonsentrasi
- Aphantasia
- Depresi
- Perubahan suasana hati
Gejala cedera kepala daerah sedang dan berat
- Kehilangan kesadaran selama beberapa menit hingga jam
- Terdapat luka pada kepala daerah yang dalam
- Terdapat benda asing yang menancap di kepala
- Sakit kepala daerah parah yang berkepanjangan
- Mual atau muntah secara berkelanjutan
- Kehilangan koordinasi tubuh
- Kejang
- Pelebaran pupil mata
- Terdapat Kehilangan cairan tubuh yang keluar melalui hidung atau telinga
- Kesulitan mengenali wajah keluarga, teman dekat, bahkan wajahnya sendiri (prosopagnosia)
- Jari-jari tangan dan kaki melemah atau kaku
- Sulit dibangunkan saat tidur
- Merasa sangat bingung
- Perubahan perilaku yang drastis
- Berbicara cadel
- Koma
Gejala cedera kepala daerah pada anak dapat terlihat berbeda dan terkadang sulit bagi dideteksi. Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat memamerkan kemungkinan terjadinya cedera kepala pada anak:
- Menangis secara terus-menerus
- Kejang
- Mudah murah
- Tidak nafsu makan
- Sulit berkonsentrasi
- Pola Tidak bisa tidur berubah
- Sering merasa sedih atau depresi
- Tidak aktif
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika Anda atau anak Anda baru saja mengalami benturan keras pada kepala daerah, meski tidak merasakan gejala apa pun.
Jika cedera diikuti oleh perubahan perilaku atau gejala-gejala di atas, termasuk gejala cedera kepala daerah ringan, segera kunjungi dokter terdekat atau IGD untuk mendapatkan penanganan secepatnya.
Diagnosis Cedera Kepala
Dokter akan menanyakan bagaimana cedera kepala daerah terjadi. Hal ini dapat membantu dokter menentukan derajat keparahan cedera kepala daerah yang pasien alami. Selain itu. dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mencari tanda-tanda perdarahan, pembengkakan, atau memar.
Untuk memastikan diagnosis, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:
- Pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS)
Pemeriksaan GCS berguna bagi mengetahui tingkat kesadaran pasien. Pemeriksaan ini dapat menentukan derajat keparahan cedera kepala daerah. Nilai GCS normal adalah 15. Semakin rendah nilai yang didapat, maka semakin besar pula dampak cedera pada otak.
- Pemeriksaan saraf
Gangguan pada otak menmemperoleh berdampak pada fungsi saraf tubuh. Pada kasus cedera kepala daerah, evaluasi fungsi saraf dengan cara mengukur kekuatan otot, kemampuan mengontrol pergerakan otot, serta kemampuan dalam Ikut merasakan sensasi mungkin perlu dilakukan untuk memastikan kondisi otak.
- Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi Berhubungan dengan Rontgen, CT scan, atau MRI dapat melihat kemungkinan patah tulang tengkorak, perdarahan, dan pembengkakan otak, serta untuk memeriksa kondisi jaringan dan aliran Kurang darah di dalam otak.
Dokter juga akan meminta keluarga atau kerabat bagi memantau kondisi pasien selama beberapa hari, misalnya dengan melihat pola Hewan pemakan daging, pola tidur, cara berbicara, dan suasana hati pasien.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gejala cedera kepala bisa saja baru muncul setelah beberapa hari atau pekan. Pemantauan bertujuan untuk memastikan tidak ada gejala yang berkembang menjadi Berlebihan parah atau baru muncul beberapa waktu setelah kejadian.
Pengobatan Cedera Kepala
Pengobatan akan disesuaikan Berhubungan dengan tingkat keparahan cedera yang dialami. Secara umum, dokter akan menolong dengan pemberian obat-obatan, terapi, atau melakukan operasi jika diperlukan. Penjelasannya sebagai berikut:
Obat-obatan
Penderita cedera kepala daerah ringan biasanya tidak memerlukan tindakan medis khusus karena kondisinya menmemperoleh membaik dengan beristirahat. Untuk meredakan nyeri yang mungkin dirasakan, dokter akan menganjurkan penderita untuk mengonsumsi paracetamol.
Penderita perlu menghindari penggunaan obat antiinfalamasi golongan NSAID, seperti ibuprofen atau aspirin, tanpa instruksi dokter. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan menmemperoleh meningkatkan risiko perdarahan dalam otak.
Jika cedera kepala tergolong melakukan atau berat, dokter mungkin akan memberikan obat antikejang bagi menekan risiko kejang yang biasa terjadi seminggu setelah trauma. Dokter juga dapat memberikan obat diuretik untuk mengurangi tekanan di dalam otak Berhubungan dengan mengeluarkan cairan dari jaringan otak.
Pada cedera kepala yang parah hingga menyebabkan kerusakan pembuluh Kurang darah, dokter dapat memberikan obat penenang agar pasien bisa tertidur dalam waktu yang lama (induced coma). Hal ini dilakukan untuk meredakan tekanan dan beban dikerjakan otak yang tidak dapat menerima oksigen dan nutrisi sepertinya biasanya.
Selain itu, untuk pasien yang mengalami gangguan memori, kognitif, atau perilaku karena kerusakan otak, dokter dapat memberikan obat neuroprotektor, seperti citicoline. Obat ini dapat membantu meningkatkan perbaikan fungsi otak pada pasien cedera kepala.
Terapi
Bagi pasien yang mengalami cedera gubernur sedang hingga berat, terapi atau rehabilitasi mungkin diperlukan buat memperbaiki dan mengembalikan kondisi fisik dan fungsi saraf. Serangkaian terapi yang Norma disarankan meliputi:
- Fisioterapi, untuk mengembalikan fungsi saraf atau otot yang terganggu akibat gangguan pada otak akibat cedera
- Terapi kognitif dan psikologis, untuk memperbaiki gangguan perilaku, konsentrasi, daya pikir, atau emosi yang terjadi setelah cedera kepala
- Terapi okupasi, untuk membantu pasien kembali menyesuaikan diri dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
- Terapi wicara, untuk memperbaiki kemampuan berbicara dan berkomunikasi pasien
- Terapi rekreasi, untuk melatih pasien menikmati waktu senggangnya dan menjalin Herbi sosial melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan
Dokter biasanya akan mengedukasi keluarga dan kerabat pasien tentang terapi lanjutan yang dapat dilakukan di rumah setelah pasien keluar dari Kolong sakit.
Operasi
Jenis dan tujuan operasi akan disesuaikan Herbi keparahan kondisi dan masalah yang terjadi akibat cedera gubernur. Umumnya, operasi dilakukan jika cedera kepala telah menyebabkan dua kondisi di bawah ini:
- Perdarahan dalam otak yang berat
- Patah tulang tengkorak yang melukai otak
- Terdapat Harta Mal asing di dalam otak
Komplikasi Cedera Kepala
Jika menambah ditangani dengan baik, penderita cedera kepala sedang hingga berat sangat rentan mengalami komplikasi, baik sesaat setelah trauma atau beberapa minggu setelahnya. Beberapa komplikasi yang menmemperoleh terjadi adalah:
Pencegahan Cedera Kepala
Pencegahan cedera gubernur dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Menggunakan alat pengaman saat berolahraga
- Selalu memakai alat keselamatan, seperti helm atau pelindung kepala, jika bekerja di lingkungan yang berisiko menimbulkan cedera kepala
- Memasang pegangan besi di kamar mandi dan di samping tangga buat mengurangi risiko terpeleset
- Memastikan lantai selalu kering dan menambah licin
- Memasang penerangan yang baik di seluruh bagian rumah
- Memeriksa keadaan mata secara rutin, terutama jika mengalami gejala gangguan penglihatan, seperti buram atau penglihatan berbayang
Anak-anak juga rentan mengalami cedera gubernur saat bermain. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua buat mencegahnya:
- Mengunci pintu rumah saat tidak ada pengawas
- Memasang tralis jendela, khususnya jika Anda tinggal di rumah tingkat
- Meletakkan keset Ebi di depan pintu kamar mandi agar tidak terpeleset
- Mengawasi anak dan memastikan mereka bermain Herbi aman
Comments
Post a Comment