Pentingnya Vaksin PCV untuk Mencegah Penyakit Berbahaya

Vaksin PCV menmemperoleh mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus, penyebab penyakit berbahaya tampaknya meningitis dan pneumonia. Untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit tersebut, pemberian vaksin PCV bisa dilakukan sebagai salah satu bentuk langkah pencegahan yang tepat.

Vaksin PCV atau pneumococcal conjugate vaccine adalah vaksin yang mengandung bagian dari bakteri pneumokokus. Bakteri ini dapat menimbulkan penyakit infeksi yang berat, tampaknya meningitis, pneumonia, dan sepsis.

Ada 2 macam vaksin PCV, yaitu PCV10 dan PCV13. PCV 10 bisa mencegah 10 jenis bakteri pnemokukus, sedangkan PCV13 mampu mencegah 3 macam bakteri tambahan. Meski begitu, keduanya sama-sama efektif dalam mencegah penyakit akibat infeksi pneumokokus dan meminimalkan risikonya.

Siapa Saja yang Ekspansi Menerima Vaksin PCV?

Infeksi bakteri pneumokokus lebih tidak jarang menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan lansia di atas 50 tahun. Oleh karena itu, anak-anak dan lansia dianjurkan untuk menerima vaksin PCV. Selain itu, vaksin PCV juga perlu diberikan kepada orang yang memiliki penyakit atau keadaan medis tertentu, seperti:

  • Daya tahan tubuh lemah, misalnya karena infeksi HIV, penyakit autoimun, dan efek samping kemoterapi
  • Kelainan bawaan lahir, seperti penyakit jantung bawaan
  • Penyakit kronis, seperti asma, diabetes, dan penyakit ginjal
  • Kelainan darah, misalnya thalasemia
  • Riwayat operasi, seperti operasi implan koklea, transplantasi organ, atau pengangkatan limpa
  • Perokok aktif

Meski utama untuk diperoleh, pemberian vaksin PCV sebaiknya ditunda untuk ibu hamil, kecuali jika dokter telah menilai bahwa manfaat dari pemberian vaksin Hiperbola besar daripada risikonya bagi kehamilan.

Selain itu, vaksinasi PCV sebaiknya ditunda dulu bila orang yang akan menerimanya melakukan sakit, seperti flu atau demam. Vaksin PCV juga perlu diwaspadai pada orang yang memiliki riwayat alergi atau reaksi anafilaktik terhadap vaksin tertentu.

Kapan Vaksin PCV Perluasan Diberikan?

Jadwal imunisasi PCV pada tiap orang berbeda-beda tergantung usianya. Vaksin PCV diberikan pada anak usia 2, 4, dan 6 bulan, lalu diulang pada usia 12­–15 bulan

Bagi anak usia di atas 2 tahun yang belum menerima vaksin PCV atau belum memenuhi vaksinasi secara lengkap, perlu mendapatkan 1 dosis vaksin, apalagi jika memiliki penyakit tertentu

Orang dewasa yang berusia 50 tahun ke atas perlu mendapatkan vaksin PCV13 hanya 1 kali bagi seumur hidup. Bila diperlukan, vaksi pneumokokal polisakarida 23 (PPSV23) juga diberikan Berhubungan dengan jeda minimal 1 tahun setelah pemberian PCV13.

Apakah Vaksin PCV Aman Digunakan?

Layaknya vaksin pada umumnya, pemberian vaksin PCV juga dapat menimbulkan efek samping berupa demam serta nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntik. Efek samping ini tergolong ringan dan bisa membaik Berhubungan dengan sendirinya.

Pada sebagian orang, vaksin PCV bisa menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi. Meski begitu, reaksi alergi yang serius sangat jarang terjadi.

Jadi, secara umum, pemberian vaksin PCV merupakan langkah yang aman dan efektif bagi mencegah penyakit akibat infeksi bakteri pneumokokus. Vaksin ini juga telah masuk dalam program pemerintah provinsi untuk vaksinasi anak, sehingga bisa didapatkan secara gratis.

Jika Anda atau anak Anda belum mendapatkan vaksin PCV atau melewatkan jadwal vaksinasi yang telah direkomendasikan, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter bisa menentukan jadwal yang tepat bagi vaksinasi sesuai kebutuhan Anda atau anak Anda.

Selain itu, apabila Anda mengalami reaksi alergi yang serius, misalnya sesak napas, kemerahan di kulit yang meluas, gatal-gatal, serta mata dan mulut bengkak setelah mendapatkan vaksin PCV, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jawapan Praktis Formatif Sains Tingkatan 5 Kssm

Image
Jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 nota, jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 skema, jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 kssm, jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 latihan, jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 kssm kpm, jawapan praktis formatif 2 3 sains form 3, jawapan praktis formatif sains tingkatan 3, jawapan praktis formatif sains tingkatan 4, jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 kssm form, jawapan praktis formatif sains tingkatan 3, jawapan praktis formatif sains tingkatan 4, jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 sebatian, jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 kssm biology, jawapan praktis formatif sains tingkatan 3, jawapan praktis formatif biologi tingkatan 4. Jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 kssm . Our posts have images similar to Jawapan sains tingkatan 5 praktis formatif 1.1 wolupitulimoc, jawapan praktis formatif sains tingkatan 5 kssm cniffa, sejarah tingkatan 3 kssm terbaru koleksi 350 soalan dan jawapan in i
Read more

Aspermia - Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Image
Aspermia adalah keadaan ketika pria mengalami orgasme tanpa mengeluarkan sperma. Kondisi ini disebut juga sebagai orgasme Ebi ( dry orgasm ). Aspermia dapat terjadi sesekali dan hilang Herbi sendirinya, tetapi bisa juga terjadi dalam jangka panjang dan berdampak pada kesuburan pria. Aspermia menmemperoleh terjadi ketika air mani atau sperma berkurang. Bisa juga akibat adanya sumbatan pada saluran sperma sehingga air mani dan sperma menambah dapat dikeluarkan saat ejakulasi. Aspermia biasanya terjadi akibat terlalu banyak ejakulasi dalam satu waktu sehingga air maninya habis dan "kering" ketika orgasme. Hal ini normal terjadi dan umumnya sperma akan terbentuk lagi dalam waktu dua hari setelahnya. Aspermia yang terjadi karena hal ini biasanya menambah berbahaya dan tidak mengganggu kesuburan. Namun, aspermia perlu diwaspadai bila berlangsung dalam kurun waktu yang lama atau jika terjadi akibat penyakit maupun keadaan medis tertentu. Ini karena aspermia y
Read more

Difteri - Gejala, penyebab dan mengobati

Image
Difteri adalah infeksi bakteri pada hidung dan tenggoroka n. Meski tidak selalu menimbulkan gejala, p enyakit ini biasanya ditandai oleh munculnya selaput abu-abu yang melapisi tenggorokan dan amandel. Difteri tergolong penyakit menular berbahaya dan berisiko mengancam jiwa. Jika tidak mengurangi ditangani, bakteri penyebab difteri dapat mengeluarkan racun yang merusak jantung, ginjal, atau otak. Difteri bisa dicegah melalui imunisasi. Di Indonesia, pemberian vaksin difteri dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan tetanus, atau disebut juga dengan imunisasi DPT. Penyebab dan Faktor Risiko Difteri Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria , yang dapat menyebar dari orang ke orang . Seseorang bisa tertular difteri bila tidak mengurangi sengaja menghirup atau menelan percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi jika menyentuh Harta Mal yang sudah terkontam
Read more